Sunday, April 21, 2013

Dharma, Sukha Sejati yang Kita Cari

Seorang wanita bertanya kepada pacar nya, "apakah kamu mencintai ku?", pacar nya menjawab "dengan sepenuh hati, bumi dan langit bisa menjadi saksi percintaan kita berdua". Namun, 3 minggu setelah kejadian itu, wanita itu putus dengan pacarnya karena pacarnya berselingkuh dengan gadis lain. Pacaran yang awalnya sangat bahagia, indah dan manis, kini menjadi suram, menyedihkan, dan pahit rasa nya. Perubahan dalam kebahagiaan dan penderitaan terus terjadi, hanya saja kita belum menyadari nya. 

Sebenarnya kejadian seperti ini benar-benar sangat sering sekali terjadi. Awalnya kita mengejar 1 hal karena merasa apabila sudah mendapatkan nya, kita akan bahagia. Tapi belum tentu, mungkin setelah sudah memiliki nya, kita malah ingin melepaskan nya. Membingungkan bukan? namun itu lah manusia. 

Sukha (kebahagiaan) dan Dukkha (penderitaan) selalu saling melengkapi. Sukha akan datang setelah Dukkha, dan selalu bergantian seperti itu terus. Namun apakah selama ini yang kita rasakan sudah benar-benar bahagia? Pernah kah anda benar-benar merasakan yang nama nya Bahagia? Seperti apa rasa bahagia itu? Sulit di deskripsikan bukan? 

Berparas tampan/cantik dan mendapatkan pacar idaman kita. Apakah kebahagiaan seperti itu kah yang kita inginkan? Apakah anda benar-benar bahagia?
Hidup berkelimpahan harta, kekayaan yang tidak akan pernah habis. Apakah itu membuat kita bahagia? Apakah anda benar-benar bahagia? 
Mempunyai tahta yang tinggi, kekuasaan yang besar. Apakah itu membuat kita bahagia? Apakah anda benar-benar bahagia?
Kekuatan luar biasa, bahkan ini juga belum tentu menggaransi kan kita kebahagiaan. 

Mempunyai seorang pacar yang luar biasa cantik/tampan nya, kita tidak akan luput dari kecemburuan, karena kita merasa takut, takut akan kehilangan nya...
Begitu juga dengan harta dan tahta, setiap saat akan hidup dalam penuh ketakutan, takut semua kekayaan dan kekuasaan, kedudukan kita akan di rebut, di rampas, sehingga hidup menjadi penuh kecurigaan. Mencurigai semua orang di sekitar, termasuk keluarga sendiri. Hidup yang seperti itu, bahagia kah anda? 

(tanya saja pada hati sendiri)

Lantas kalau itu juga bukan kebahagiaan sejati, apakah itu Sukha yang sejati? 

Tentu hidup tanpa rasa aman, penuh ketakutan, kita bahkan tidak dapat menjalani aktifitas hidup seperti biasanya, bagaimana pula bisa bahagia?. Maka cari lah sesuatu yang benar-benar dapat membuat kita bahagia. Suatu kebahagiaan mutlak yang tidak akan pernah bisa di rebut oleh orang lain, kebahagiaan mutlak yang tidak perlu takut akan kehilangan. 
"Dharma". 
Yah, hanya sangat simple, sederhana. Menikmati Dharma, menerima, memperoleh, hingga mengerti akan Dharma, itu lah titik hidup paling membahagiakan. Dharma tidak memaksa apa-apa, Dharma tidak memeras apa-apa, Dharma itu fleksibel, Dharma itu relastis, Dharma itu indah setiap saat. Asal kita bersedia tulus menghormati, dan menjalani, mempraktekkan Dharma di kehidupan sehari-hari, maka kita sudah dekat dengan Dharma. 

Dharma tidak harus di peroleh di Vihara, dari Ceramah Dharma, namun Dharma berada di sekitar kita, di kehidupan sehari-hari kita. Tidak percaya? Coba renungkan dengan sendiri nya, setiap hari kita bertemu dengan  sangat banyak hal, namun pasti ada beberapa hal yang dapat membuat kita sadar sedikit, mungkin membuat kita tahu akan kesalahan kita. Itu lah Dharma.... Selama anda benar-benar percaya, maka dia akan ada. Selama anda tulus serius menaati, maka dia lah Sila. Cukup sederhana bukan? 

Kebahagiaan dalam memperoleh Dharma, bahkan mengerti adalah sangat luar biasa. Melebihi segala kebahagiaan yang selama ini kita sangat berusaha kejar. Indah bukan? 

Selama ini, kita selalu mengejar mereka yang tidak ada ujung nya, mengejar yang sia-sia, yang pada dasar nya hanya membuang-buang waktu. Anda mempunyai seorang pacar, anda harus takut akan kehilangan dia, maka anda membatasi kehidupan nya dengan orang lain, disana anda telah mengekang nya sangat erat. Karena anda takut kehilangan nya, anda mengikat nya dengan erat, namun tahu kah anda apabila tangan terlalu menggenggam erat pasir, maka yang terjadi adalah pasir akan keluar dari sela-sela jari tangan? 
Tidak lama lagi, pacar anda putus dengan anda, anda patah hati, masih bahagiakah anda? 
Bukankah itu sia-sia? Dan kalau anda merenungkan nya, mungkin hal lain juga akan berakhir seperti ini.

"Disaat anda mengira anda telah memiliki nya, sebenarnya anda telah benar-benar kehilangan"

Segala sesuatu di dunia ini selalu tidak kekal dan berubah-ubah. Tidak ada yang tetap dan tidak berubah. Pohon akan tumbang, laut akan kering, dan kita akan meninggal juga. Lantas mengapa kita harus mengejar mereka yang kita bahkan tidak ada hak untuk memiliki? 

Namun "Dharma" tidak lah berubah, Dharma adalah ajaran tetap Sang Buddha. Selama anda benar-benar tulus mempercayai nya, anda akan mencapai kebahagiaan sejati. 

Semoga membantu memecahkan permasalahan banyak orang. Sebenarnya asal kita belajar ingin tahu, dan selalu bersyukur, tidak akan ada penderitaan lagi. Karena dalam kondisi apapun, anda telah mensyukuri nya, bukan kah itu indah?  ^.^

"Om Sarasidhi Hring Hring"
"Om Ah Hum Benzra Guru Padma Siddhi Hum"

No comments:

Post a Comment