Tuesday, April 23, 2013

Sadhaka? Wajib Berbakti


Dalam Buddhist Tantrayana, sudah kita ketahui bahwa sila tertinggi nya adalah "berbakti terhadap GURU".
Nah, mengapa kita duluan harus berbakti kepada guru dan bukan langsung kepada Buddha? Menghormati Buddha bukankah yang terbaik? Bukankah Para Buddha adalah yang tertinggi? 

Banyak para sadhaka mempunyai pertanyaan seperti ini di hati nya, namun tidak tahu bertanya kemana. Tentu sebagaimana kita ketahui di ajaran Buddhist tentunya para Buddha adalah yang tertinggi. Tapi dalam Tantrayana, apabila tidak ada Guru, dari mana anda akan mengenal Buddha? Tanpa guru, apakah anda bisa menjadi seorang sadhaka? Tanpa guru, bagaimana mendapatkan Dharma? Maka dari itu, sebelum anda menghormati Buddha, terlebih dahulu menghormati Guru. Sebelum anda berbakti terhadap Buddha Dharma, terlebih dahulu berbakti terhadap Guru. Terhadap Guru saja anda belum berbakti, bagaimana anda bisa berbakti terhadap Buddha? Bukankah begitu?

Setiap sadhaka harus mempunyai seorang guru, memperoleh abhiseka dari guru, dan mendapatkan perlindungan dari garis silsilah guru tersebut. Kemudian barulah sepenuh hati berbakti dan menjalankan ajaran guru. Tentu nya tidak semua guru adalah benar, namun meskipun guru anda adalah salah, dalam Tantrayana tidak diperbolehkan menghina guru, apalagi membicarakan keburukan Nya dari belakang. Apabila benar guru anda adalah salah, maka tinggalkan guru anda dengan baik-baik, dan tidak diperbolehkan memarahi dari belakang dan sebagainya. 

Dalam Sastra Cina ada 1 kalimat kuno, "Sehari menjadi guru, Seumur hidup menjadi Ayah". Maksudnya adalah masyarakat cina kuno sangatlah menjunjung tinggi posisi guru dalam hati dan hidup mereka. Untuk mendapatkan seorang Guru yang bijak sungguh sulit. Karena itu apabila mereka mendapatkan 1 guru, maka akan di perlakukan dan di hormati seperti ayah kandung sendiri. Guru apapun itu, guru silat, guru sastra, guru pelajaran, hingga guru spiritual, hendaknya kita sepenuh hati berbakti kepada beliau, karena beliau telah memberikan kita pelajaran berharga, pengalaman hidup yang semuanya tidak bisa kita dapatkan dengan uang semata, bukan kah begitu?

Dalam Tantrayana juga begitu, guru adalah seorang yang harus kita hormati. Dari jaman tibet kuno, semua sadhaka sangatlah berhati-hati dalam memilih guru yang benar-benar bijak dan yang bisa membimbing mereka. Dan asalkan sudah menemukan nya, maka mereka tidak akan memiliki keraguan lagi. Sepenuh hati dengan tulus berbakti dan percaya serta menjalankan semua ajaran nya tanpa bertanya. Karena disaat seorang guru memberikan kita 1 perintah, tentu ada maksud tertentu nya, kita tidak lah perlu bertanya alasan nya. (dalam Tantra Tibet kuno, bertanya yang tidak di beritahukan berarti tidak menghormati dan tidak mempercayai).


Untuk mendapatkan Dharma sejati, tentu nya itu sangat sulit, benar-benar sulit. Namun untuk mendapatkan Guru sejati, jauh lebih sulit lagi. Karena di saat anda menemukan Guru sejati, secara otomatis anda juga telah mendapatkan Dharma sejati nya, bukankah begitu?

Nah, sudahkah anda berbakti terhadap guru anda? sudahkah anda benar-benar tulus menjalankan setiap ajaran Nya? Masih kah ada keraguan di antara anda dengan guru anda? Jawaban ini hanya perlu anda jawab di dalam hati saja. 

Apabila belum, segera lah berbakti terhadap guru. Dengan kita menghargai, menghormati, bahkan berbakti terhadap guru, itu sama dengan kita sudah benar-benar berbakti terhadap Para Buddha. 


Dulu saya juga mempunyai seorang guru, beliau memperkenalkan saya kepada Tantra, mengajarkan saya berbagai macam teknik, dan Sadhana. Tanpa beliau, tentu nya tidak ada saya yang sekarang. Beliau adalah seorang yang sangat misterius, kadang serius, kadang kekanak-kanakan, kadang pemarah. Beliau selalu sulit di tebak. Saya pernah sekali meragukan kemampuan dan kebijaksanaan nya. Itu membuat saya sampai sekarang tetap merasakan penyesalan luar biasa setiap mengingat kejadian tersebut. Hingga sekarang saya merasa meragukan beliau adalah kesalahan terbesar yang pernah saya lakukan. 
Jadi jangan lagi mengulang kejadian yang sama. Mendapatkan seorang guru tidak lah mudah, anda tidak akan pernah tahu betapa beratnya menjadi seorang guru hingga suatu saat anda sendiri menjadi salah satu dari itu. 

Mari lah kita bersama-sama berbakti terhadap guru kita masing-masing. Berharap beliau menunda Parinibbhana-Nya, agar dapat terus membimbing kita mencapai pencerahan.

1 comment:

  1. How to get to Bellagio Casino in Thackerville - KT Hub
    Bellagio Casino offers a full-service, non-stop entertainment experience as well as a 밀양 출장샵 convenient location for guests to 밀양 출장안마 enjoy a diverse 여주 출장안마 menu of 대구광역 출장안마 fine dining and 이천 출장샵

    ReplyDelete