Friday, March 15, 2013

Sadhana, Past life, dan Dharma

Banyak manusia mengira sebenarnya hidup ini singkat, kita hanya harus menghargai hdiup ini, hidup dengan jalan benar, dengan peraturan yang benar, maka sudah tidak sia-sia. Namun masih banyak juga mengira sebenarnya hidup ada di kehidupan lampau kita (masa lalu), jadi kita hidup bukan sekali ini saja... Apakah benar ada masa lampau? 
Kali ini, saya akan mencoba mengulas tentang masa lalu dari kehidupan kita. Tentunya kehidupan lampau itu ada, kenapa tidak? Bila tidak ada kehidupan lampau, dari mana juga ada nya kita? Bagaimana pula kita bisa disebut manusia, sementara ada makhluk lain seperti peta (hantu), raksa (raksasa), yaksa yaksi, bahkan dewa dan brahma... Setelah ini mungkin ada banyak orang yang penasaran dan ingin mengetahui sebenarnya di kehidupan lampau nya dia adalah siapa? dia adalah apa? dan apa yang dia perbuat hingga sekarang bisa menjadi seperti ini. Kehidupan lampau adalah suatu misteri yang bisa dikatakan tidak semua manusia harus tahu, namun apabila anda sudah tahu kehidupan lampau anda, tidak berarti anda harus pasrah dengan kehidupan seperti itu. 

Berikut saya beri 1 kisah tentang seorang teman dan kehidupan lampau nya.
Teman saya ini semasa hidup sungguh beruntung, keuangan berkecukupan, mau apa ada apa, sekolah di sekolah terbaik di kota nya, juga mendapatkan pendidikan terbaiknya, hingga berumur 18 tahun, dia sudah sempurna sebagai seorang pria dan bukan seorang anak lagi. Karena dia telah menerima apa yang di perlukan nya, saat itu dia beranjak meninggalkan rumah untuk ke luar negeri berlibur. Di sana si pria ini bertemu dengan seorang gadis cantik jelita, terpikat oleh kecantikan duniawi nya, dia pun perlahan-lahan berubah. Dalam waktu yang sangat singkat saja, dia telah menghabiskan sebagian besar dari harta nya untuk gadis tersebut, dia telah berubah dari sikap luar hingga dalam, bahkan melupakan kalau dia harus pulang. Waktu berputar sangat cepat, suatu hari dia dapat kabar kalau orang tua nya di rampok, dan meninggal dunia mengenaskan, namun dia sama sekali tidak sedih, karena baginya itu sudah tidak penting.
"Hidup di temani gadis cantik, setiap bangun pagi dapat melihat senyum manis nya, tidak ada aturan, itu lah surga", dia pernah berkata seperti itu. Sungguh manusia yang bodoh, terpikat akan keduniawian yang sama sekali tidak kekal. Karena penasaran saya mencoba mencari tahu informasi nya dan mulai melihat kehidupan lampau nya. Ternyata di salah satu kehidupan lampaunya dia pernah menjadi seorang bhikkhu, menaati sila, dharma, dan hampir mencapai 1 pencapaian, itu semua mengakibatkan di kehidupan ini dia sangat beruntung, sangat kaya dan bahagia. Namun karena dia terpikat dengan ketamakan duniawi, berencana ingin menjadi bhikkhu ter-agung, dia pun mulai lari dari Dharma, mensiasati satu per satu bhikkhu, untuk memperoleh penghargaan negara bahwa dia bhikkhu teragung, bahkan dia melakukan pemfitnahan dan pembunuhan melalui mulut. Orang seperti ini sama sekali sudah bukan praktisi dharma, apalagi bhikkhu agung. Karena itu di kehidupan ini dia juga terayu dengan wanita, dan kehilangan semua yang dia miliki...

3 tahun kemudian, saya bertemu dengan dia, ternyata dia telah berubah, berpakaian compang camping, tidak makan telah sangat lama, menjadi sangat kurus, dan berpenyakitan, mengemis di jalan, tidur di jalanan.. Terakhir saya baru tahu ternyata wanita yang di puja-puja nya itu juga telah memeras semua hartanya dan meninggalkannya.. Sungguh kasihan hidup seperti itu, saya cukup paham perasaan nya saat itu, namun apa boleh buat, itu sudah karma nya. Karma dari kehidupan lampaunya yang berbuah di kehidupan ini. Saya menganjurkan nya menjapa mantra, semoga saja bisa terkikis karma nya dan dapat pertolongan. Di kehidupan lampau dia juga pernah sebagai seorang Bhikkhu, tentunya ada sedikit jodoh dengan Buddha dharma, saya menganjurkan menjapa mantra "Bunda Tara Hijau". Tara adalah yidam yang agung, menolak menjadi Buddha hanya untuk menyelamatkan umat manusia di dunia fana. Dengan mantra hati Nya "Om Tare Tuttare Ture Svaha". dia mencoba menjapa nya, dan kembali lagi saya berpisah dengan nya. 
4 hari kemudian saya mendengar kabar dia telah meninggalkan dunia. Ternyata karena penyesalan nya atas semua yang dia perbuat, dia bersungguh-sungguh memohon pertolongan dari Bunda Tara, Bunda pun menjemput nya, saat ini dia kembali terlahir lagi sebagai seorang brahma penjaga mustika Bunda Tara. Alangkah baiknya itu. 

Sebenarnya kehidupan itu sungguh lucu, namun baik apapun kehidupan lampau kita, asalkan setiap kehidupan kita dapat menghindari karma-karma buruk, dan terus mempraktekkan dharma sehari-hari, maka Yidam dan Para Buddha tidak akan pernah meninggalkan kita. Setiap saya mengalami kesulitan dalam menjalani kehidupan ini, saya juga terus memohon pertolongan dari Atas. 
Smoga Tara terus memancarkan kasih tiada tara.
Smoga semua makhluk terus mempraktekkan dharma sehari-hari.
Om Tare Tuttare Ture Svaha. Namaste