Wednesday, June 20, 2012

Dewa Bumi Membantu Saya

Tahukah engkau apa itu Dewa Bumi? Siapa kah beliau? Seberapa tinggi kah keahlian beliau? Pernah kah engkau menghormati Nya?
Tanyakan di dalam hati kita masing-masing. Dan saya berharap setelah anda membaca posting ini, anda akan ada sedikit perubahan pandangan terhadap Dewa yang satu ini.

Yah, kita sering kali menganggap remeh terhadap Dewa Bumi, merasa beliau adalah dewa rendahan yang tidak mempunyai kemampuan apapun. Karena itu juga kita sering kali tidak menghargai Nya, mengabaikan nya begitu saja. Namun tahukah anda bahwa Dewa Bumi juga adalah seorang Dewa?

Pernah ada 1 kejadian seperti ini, seorang anak lelaki yang masih berumur 10 tahun tengah bermain bola sendirian di dalam rumah, tanpa sengaja bola tersebut di tendang dan menuju altar dewa Bumi, bahkan menabrak nya dan menjatuhkan papan nama Dewa Bumi. Anak ini hanya merasa cuek, dan memungut kembali bola tersebut tanpa memperbaiki kembali altar Dewa Bumi. Tak berapa lama lagi anak ini mengalami sakit panas luar biasa. Orang tua nya merasa sangat khawatir, telah berobat ke dokter juga, tapi tidak membuahkan hasil apa-apa. Akhirnya mereka mencoba bertanya ke salah satu orang pinter kenalan temen dari ibu nya. Orang pinter ini adalah orang kita Tionghua, dengan kekuatan nya dia pun melihat dan kemudian mengatakan kepada kedua orang tua anak nya "anak anda pernah sangat tidak menghargai, tidak menghormati dewa Bumi di rumah anda, anda harus mewakili anak anda untuk meminta maaf terhadap dewa Bumi. Kemudian coba baca mantra dewa Bumi 108x."

Maka si ibu melakukan yang di anjurkan oleh orang tersebut, meminta maaf terhadap dewa Bumi atas nama si anak dan membacakan mantra dewa bumi sebanyak 108x, tak berapa lama kemudian si anak pun sehat dengan sendiri nya. Dari sana si anak tahu kesalahan sendiri, dia pun setiap malam membaca mantra dewa Bumi sebanyak 108x di depan altar dewa Bumi. Kejadian ini berlanjut hingga bertahun-tahun, 3 tahun setelah kejadian itu, suatu hari si anak tidak berhati-hati di jalanan, hampir terjadi kecelakaan, di depan nya ada sebuah truk minyak yang hampir menabrak nya, si anak dalam keadaan yang sangat takut tidak lagi berpikir untuk lari, langsung memejamkan mata dan membaca beberapa kali mantra dewa bumi. Keajaiban pun terjadi, si anak melihat dengan sendirinya bahwa Dewa Bumi muncul di hadapan nya dalam sosok seorang pria yang sedikit tua sambil tersenyum kepada si anak, tiba-tiba truk di depan hilang dengan sendiri nya seperti tidak terjadi apa-apa. Si anak menceritakan kejadian ini kepada kedua orang tua nya, kedua orang tua nya langsung percaya dan mengucap banyak terima kasih kepada dewa Bumi.

Sebenarnya kejadian seperti ini sangat lah wajar, ini memiliki teori sama dengan prinsip kita sebagai manusia. Bila kita menghargai orang, menghormati, otomatis mereka akan membantu kita disaat kita kesusahan, tapi apabila kita tidak menghargai orang tersebut, suatu saat cepat atau lambat kita akan menerima karma nya. Manusia saja bisa begitu, apalagi kalau kita menghargai seorang Dewa. Dewa Bumi meski bukan dewa tinggi, beliau adalah seorang dewa yang mengatur dan menjaga keseimbangan bumi, keseimbangan dunia, namun beliau juga adalah seorang dewa. Tentu kita patut menghormati beliau. Sudah banyak kejadian yang terjadi akibat tidak menghormati dewa Bumi, seperti karena perkataan paranormal, seorang ibu membongkar altar dewa Bumi rumah nya dan membuang nya, malam itu juga rumah ibu tersebut terbakar, dan masih banyak lagi kejadian lainnya.

Saya sendiri juga disaat paling susah dalam masalah keuangan sering menjapa mantra dewa bumi dan ternyata berhasil melewati kejadian dan rintangan tersebut. Dewa Bumi benar-benar membantu saya. Bagaimana dengan anda?

Marilah kita bersama-sama menghormati setiap dewa dengan tulus, ketulusan kita suatu saat akan membuat semua keinginan kita terkabulkan, saya sendiri sudah mencobanya.

Mantra Dewa Bumi : Namo Samantho Mothonam, Om Tulu Tulu Tiwei Svaha...

Dewa Bumi memberkati kita semua... Sadhu sadhu sadhu..

Tuesday, June 19, 2012

Agama Buddha Jaman Sekarang

Posting kali ini di beri judul Agama Buddha Jaman Sekarang, pasti banyak yang bertanya, ada apa dengan Agama Buddha jaman skrg ini? Apakah berubah? Atau bagaimana? 
Saya akan mencoba mengulas balik, apa itu agama. Pada dasarnya agama itu bisa dikatakan sebagai suatu aturan. Aturan-aturan religi yang mengarahkan kita ke jalan yang lebih baik. Aturan yang dapat membawa kita menuju jalan kebahagiaan abadi. Saya bisa mengatakan agama mendasari 1 hal paling penting, yaitu kebebasan. Yah, kebebasan untuk memilih agama apa yang kita ingin anut, agama apa yang ingin kita tekuni, perdalam, dan menjalankan ajaran-ajaran nya. 

Kita ketahui bahwa jaman sekarang ini agama berkembang dengan sangat pesat, dan telah terbagi menjadi sangat banyak jenis agama dengan ajaran nya yang berbeda namun memiliki tujuan yang sama, yaitu mencapai tanah kebahagiaan abadi, atau yang lebih dikenal dengan surga. Di antara agama-agama ini lah telah ada dari dulu Agama Buddha. Saya tidak mengatakan agama selain agama Buddha adalah buruk, karena saya percaya semua agama tetep mengajarkan kebaikan, bertujuan sama, hanya saja cara pengajaran nya mungkin berbeda sehingga terjadinya konflik antar suku, antar ras, dan antar agama. 

Mengapa kita harus mempunyai satu agama? Apakah ada masyarakat yang tidak menganut agama apapun? 
Tentu kita sebagai manusia seharusnya memilih dan menganut 1 agama pilihan kita sendiri. Agama yang menurut kita paling cocok ajaran nya. Seperti saya pribadi, juga menganut agama Buddha dari kecil, dan saya percaya tidak akan berubah. Masyarakat yang tidak menganut agama apapun juga banyak sekarang ini. Orang seperti itu di beri istilah "Ateis" (tidak beragama). Tentu kita tidak bisa menjudge orang apabila mereka memilih menjadi seorang ateis atau tidak beragama. Namun pada dasar nya manusia seharusnya memiliki satu agama. Karna dengan agama lah kita dapat mengetahui yang tidak bisa kita ketahui dari sisi sains. Dan dari agama baru terdapat ajaran-ajaran budi pekerti, dan ajaran lainnya yang dapat menuntun kita mencapai kebahagiaan sejati dan terlepas dari penderitaan duniawi.

Namun jaman sekarang ini terjadi hal-hal yang memprihatinkan, tak lain adalah banyak terjadinya perpindahan agama, saya pribadi merasa itu adalah hal konyol. Seorang umat beragama Buddha karena alasan tertentu tiba-tiba berpindah agama menjadi agama Kristen, dan mungkin sebaliknya. Kejadian ini telah sering terjadi, dan mungkin di sekitar kita juga ada kejadian seperti ini. Kalau pendapat saya sendiri, ini di karenakan iman yang tidak kuat dan kepercayaan terhadap agama nya yang masih rendah. Tidak mengerti dengan agama yang di anut, baru bisa terjadinya perpindahan agama. Tentu saya sangat berharap semua orang yang beragama, apapun agama yang anda anut, percayai lah, jalankan lah, dalami lah ajaran tersebut. Baru akan membuahkan hasil nya suatu saat kelak.

Kembali ke topik utama, apa yang terjadi dengan agama Buddha? Kita ketahui agama Buddha juga masih terbagi lagi menjadi beberapa jenis, salah satunya adalah Buddhist Tantrayana yang saya anut ini. Kini saya melihat umat-umat beragama Buddha pada umumnya adalah mencari jalan pintas. Maksud saya mencari jalan pintas adalah mereka yang beragama Buddha akan mempercayai Buddha apabila Buddha mengabulkan keinginan duniawi mereka, apabila Sang Buddha tidak mengabulkan nya, dan mungkin "dukun" dapat mengabulkan, apakah mereka langsung akan beragama Dukun? Ini tentu adalah suatu hal konyol bagi saya. Pernah ada suatu kejadian. Teman saya sendiri adalah seorang Sadhaka yang tekun dan rajin, setiap harinya dia mempraktikkan ajaran-ajaran tantra. Tiba-tiba suatu hari dia kehilangan HP Blackberry nya, dia mencari saya bermaksud memohon bantuan agar saya mencari Hp nya yang hilang tersebut, tentu saya tidak mempunyai kemampuan seperti itu. Saya menasehati nya dengan Dharma, agar mengikhlaskan apa yang sudah pergi. Namun sayangnya temen saya ini tidak mengerti. Suatu hari teman saya ini mempunya teman lain yang menganjurkan nya mencari seorang dukun kenalannya, yang membuat saya tidak habis pikir adalah dia yang seorang Sadhaka akhirnya mempercayai nya dan mengikuti untuk mencari dukun. Ini sungguh sangat konyol. 
Saya tidak bisa berkomentar terlalu banyak terhadap hal seperti ini. Yang ingin saya katakan adalah ternyata tidak semua umat yang rajin bersembahyang, bermeditasi, sungguh mengerti makna sadhana itu apa. Ini sungguh mengecewakan dan menyakitkan hati. Namun fakta ini sudah menyebar luas. Perhatikan lah sekitar mu, terdapat banyak umat Buddha yang ada hanya bersembahyang dupa, ada yang hanya memberi hormat sekedarnya, ada yang bahkan tidak menggubris Rupang Sang Buddha bila memasuki Vihara, ada yang begitu bersembahyang dupa langsung memohon permintaan-permintaan yang tidak masuk akal, seperti :Oh Buddha, bila Anda bener-bener sakti, maka berikan lah saya satu mobil BMW hitam model terbaru, saya ingin melihat mobil tersebut di depan pintu rumah saya besok, bila anda benar bisa mengabulkan nya, saya akan membakar banyak dupa untuk Mu". Dan hal konyol seperti ini bukan hanya sekali.
Banyak Umat Buddha yang sama sekali masih tidak mengerti Ajaran Dharma yang sebenarnya, membuat doa permohonan yang sebenarnya itu sebenarnya adalah pasrah terhadap hasil, tidak memohon hasil, tapi mempercayai dengan seratus persen bahwa akan ada keajaiban. Dan coba kita pikirkan, apabila kita tidak berusaha sendiri, akankah Uang atau Mobil jatuh sendiri dari angkasa? Bila sungguh bisa seperti itu, saya rasa saya orang pertama yang akan melakukan permohonan seperti itu. hahaha

Jadi saya berharap kepada semua umat Buddha, dalami apa itu ajaran Dharma sejati. Jangan hanya menjadi umat Buddha jadi-jadian saja. Kita semua tentu tidak ingin hanya seperti ini saja bukan? Tentu ingin terbebas dari Dukkha, dari Samsara ini. Untuk yang Tantrayana, jangan lepaskan Sadhana anda. Saya dengan sepenuh hati berharap dan menantikan adanya perubahan dalam kehidupan kita semua. ^^

Ingatlah satu hal, selama anda memilih, mempercayai nya dengan sepenuh hati, cepat atau lambat, keajaiban akan terjadi. Mungkin suatu saat keinginan anda akan terpenuhi. 
NB: saya sendiri sudah membuktikan nya, U wanna Try? HAHAHA

Saddhu Saddhu Saddhu...