Monday, May 6, 2013

Menghadapi Penolakan

Pernah kah anda dengan sungguh-sungguh mengajak seseorang, penuh harapan, dan akhirnya di tolak?
Pernah kah anda dengan penuh tulus mengutarakan perasaan anda kepada seseorang, dan akhirnya di tolak?
Penolakan apa saja itu tetap akan berujung menyakitkan. 


Hampir semua manusia tidak suka dengan penolakan. Baik itu dari masalah kecil hingga besar, sakit yang kecil hingga luka yang besar. Semua itu tetap saja menyakitkan. 
Ajakan anda di tolak teman, lamaran pekerjaan di tolak boss, hingga perasaan anda di tolak si doi, semua itu akan berakhir dengan anda tersakiti, merasa tidak di anggap, dan bahkan ada yang sampai ingin mengakhiri hidup nya. 



Mungkin benar sekali kita benar-benar tulus dalam melakukan sesuatu, dan apabila berakhir dengan penolakan, tentu menyakitkan. Semua yang kita lakukan hanya berakhir sia-sia. Itu bisa saja karena karma, takdir, bahkan nasib buruk. Bisa juga karena memang benar pekerjaan kita, apa yang kita lakukan kurang bagus. Namun hendaknya kita melakukan segala sesuatu dengan jangan berharap kembali. 
Penolakan bisa saja datang tiba-tiba, akan berakibat menusuk ke perasaan, ke daerah sensitif kita, memancing berbagai macam emosional. Ada yang karena penolakan berubah menjadi benci, dendam, dan sebagainya. Ada yang karena penolakan berubah menjadi malu, hilangnya rasa percaya diri, dan bahkan ingin mengakhiri hidupnya. Semua itu mungkin saja terjadi, dan memang sudah terjadi.


Lantas mengapa kita di tolak? Bagaimana mengatasi nya?

Karena itu, untuk kita semua, sebelum kita melakukan sesuatu, mengucapkan sesuatu, hendaknya berpikir terlebih dahulu. Karena setiap tindakan yang kita lakukan, ucapan yang kita ucapkan, tidak akan bisa berubah lagi, dan mungkin bisa saja sangat menyakiti orang sekitar. 


Kita tidak ingin di sakiti, hendaknya jangan juga menyakiti. Ingin di hormati, hendaknya juga menghormati sesama. Meskipun terhadap guru, murid, orang tua, teman, saudara, hingga bawahan, sebelum bertindak hendaknya berpikir dahulu. Apakah perkataan ini menyakiti perasaan mereka? Apakah tindakan seperti ini akan melukai harga diri mereka?


Pepatah kuno cina mengatakan : "Kurang nya 1 teman adalah bertambah nya 1 musuh, dan sebaliknya, bertambahnya 1 teman adalah kurang nya 1 musuh"


Belakangan ini saya telah mengamati berbagai hal yang berhubungan dengan topik ini, semua penolakan berakhir pada sakit hati, kesal, benci, dan lain sebagainya yang tentu nya buruk. 


Mengatasi penolakan ini tentunya juga banyak cara.

Bagi yang ingin menolak setiap ajakan, bahkan ingin menolak perasaan seseorang, cari lah cara yang benar-benar tidak menyakiti mereka, utarakan baik-baik mengapa anda harus menolak, dan berikan dia sedikit pengertian, maka mereka yang merasa di tolak tidak akan membenci terlalu lama. Sakit hati tentu ada, karena tidak ada manusia yang suka di tolak, namun setidaknya kita bisa menghibur rasa sakit itu sejenak. 
Bagi yang di tolak, baik di tolak dalam bidang apa saja, tentu nya kita harus juga mengerti, mencoba lebih pengertian, karena mereka yang menolak mungkin tidak sengaja, atau benar-benar tidak bisa. Apabila mereka tidak bisa dan kita memaksa, itu hanya akan berakibat lebih buruk saja. 



Dan kita juga harus belajar memahami kondisi mereka, memaklumi, dan memaafkan. Harus belajar MENERIMA semua kondisi ini, dengan menerima kita baru bisa menghadapi, dengan menghadapi baru bisa melewati nya. Bukankah Begitu? ^^


Jadi nya bagi semua umat, hendaknya selalu memikirkan perasaan orang lain terlebih dahulu baru bertindak. Maka tidak akan ada nya kebencian dan perasaan-perasaan buruk terhadap seseorang. 

Sang Buddha berkata, "mereka yang bisa menghormati orang lain lah yang pantas di hormati, mereka yang selalu membantu orang lain lah yang pantas di kasihani, dan mereka yang selalu agar berbuat baik mengorbankan diri sendiri lah yang akan MEMASUKI ALAM VAJRA-DHATU"



Marilah kita bersama-sama introspeksi diri masing-masing. Marilah kita bersama-sama berlatih menjadi lebih baik lagi.

Om Muni Muni Maha Muni Ye Svaha

Terpujilah Sang Hyang Agung Buddha Sakyamuni....  NAMASTE ^.^

No comments:

Post a Comment