Tuesday, October 16, 2012

Disaat Bertemu Kematian

Beberapa saat lalu, pernah ada seorang pria muda bertanya pada saya tentang keabadian di dunia ini. "Adakah keabadian di dunia ini? saya merasa hidup ini sangat singkat, dan merasa masih banyak hal yang belum sempat dilakukan di dunia ini, ingin rasa nya hidup lebih lama lagi, mungkin 100 atau 200 tahun lagi". Mendengar pertanyaan ini, saya tidak dapat menahan tawa dan berkata, "Jika anda abadi dan hidup selama 200tahun, apakah anda benar-benar merasa bahagia? Disaat semua orang-orang di sekitar anda sudah tiada, tinggal anda sendiri hidup kesepian di dunia ini, apakah anda akan benar-benar bahagia?". 
Pria tersebut terdiam sejenak dan kembali berkata, "lalu saya harus bagaimana agar saya dapat meninggalkan dunia ini tanpa sedikitpun penyesalan?". 
Saya menjawab; 
                             "Hidup sebagaimana mestinya anda hidup, jalani semua kegiatan anda sebagaimana mestinya harus berjalan. Tidak melihat kebelakang tentang apa yang sudah terjadi, juga tidak terlalu melihat atau memikirkan apa yang akan terjadi. Biarkan semua berjalan secara alami. Dan mencoba bersyukur serta menghargai segala sesuatu yang ada, setiap orang di sekitar. Maka disaat waktu habis, tidak akan ada yang perlu di sesalkan lagi."

Yah, disaat seseorang menghadapi kematian nya, kita akan merasa takut, dan merasa waktu kita belum saat nya habis, namun kematian tetap tidak dapat dihindari. Setiap insan akan mengalami ajal nya, dan setiap makhluk akan meninggal. Ini lah hidup. 

Hidup lah dengan tidak bersalah, tidak bersalah terhadap orang lain, tidak bersalah terhadap langit dan bumi juga terhadap Para Buddha, maka kematian sesungguhnya tidak perlu kita takuti. Biarkan segala sesuatu berjalan secara alami. 

Tidak ada yang dapat menghindari kematian, selagi anda berada di sini, karena inilah alam manusia.

Bagi mereka yang suka berdana, ,melakukan amal, berbakti terhadap orang tua dan guru, yang sebagai kakak dapat menyayangi adik-adik nya. Yang sebagai adik, menghargai kakak nya. Sebagai ayah dapat melakukan tanggung jawab sebagai ayah, sebagai ibu juga dapat menjalankan semua kewajiban nya, di saat kematian hadir, mereka akan terlahirkan ke alam yang bahagia. Penuh suka cita, dan tidak terlahirkan kembali di dunia ini. 

Bagi mereka yang suka berbohong, melakukan pembunuhan, penganiayaan, mengambil yang bukan miliknya, memaksa untuk menyalurkan nafsu seksualnya, bermalas-malasan disaat masih ada waktu, menghamburkan waktu yang ada, dan yang setiap hari hidup dalam ketidaksadaran, akan terlahirkan ke alam rendah, neraka, mungkin neraka Avici.
Setelah dari sana, juga akan terlahirkan sebagai peta kelaparan (hantu kelaparan), Yaksa (para Siluman), Raksa (raksasa), Binatang, dan meski terlahirkan sebagai manusia pun, akan terlahir sebagai yang cacat fisik atau cacat mental, terlahir dengan latar belakang keluarga tidak bagus, dan lain sebagainya yang buruk.

Maka disini saya sarankan, hindari lah melakukan karma buruk, mengatakan kata-kata kasar juga sebuah pelanggaran sila, dan kita tidak akan pernah tahu sudah berapa banyak sila yang kita langgar dalam 1 hari.  Saya anjurkan setiap insan  Sadhaka maupun umat biasa, dapat terus menjapa mantra...

Sutra Raja Agung Avalokitesvara Bodhisatva

Ini termasuk salah satu sutra yang dapat mengikis karma buruk, perbanyak melafalkan mantra hati nya.

-Om Li Po Li Po Ti, Ciu He Ciu He Ti, Tuo Luo Ni Ti, Ni He Luo Ti, Pi Li Ni Ti, Mo He Cia Ti, Cen Ling Cian Ti SuoHa. (7x)

Namaste
Svati Hotu